Monday, March 15, 2004

Komik, komik, komik

Sejak kecil gw suka banget baca komik. Semua jenis komik gw suka. Dari mulai komik lokal yang dulu pas jaman gw esde harganya masih cepe'an, komik Amerika kaya Superman, Donal Bebek dll, komik Jepang kaya Kungfu Boy, Doraemon, dll, komik Eropa kaya Tintin, Asterix, dll sampe komik Hongkong kaya Tiger Wong ato Tapak Sakti *eh HK apa Taiwan yah?*

Komik bukan lagi sebuah karya seni tapi telah menjadi sebuah industri. Di dunia ini industri komik didominasi oleh komik Jepang dan komik Amerika. Kedua komik tersebut memiliki karakter yang khas. Komik Amerika memberikan penekanan yang besar pada artwork sedangkan komik Jepang lebih menekankan pada cerita. Komik Amerika secara umum memiliki cerita dengan plot yang simple dan happy endings. Komik Jepang memiliki alur cerita yang lebih komplek.

Komik Jepang ato disebut juga "Manga", mengacu ke cerita bergambar dalam bentuk kertas. *Kalo animasi video ato tv namanya "Anime"* Manga terdiri dari beberapa genre kaya "shonen" ato boy's comics, "shojo" ato girl's comics, juga ada lagi "hentai" dan "yaoi" ato komik porno *hehe*. Komik lebih populer di Jepang ketimbang di Amerika karena gaya hidup di Jepang yang sibuk membuat orang Jepang jarang nonton TV, so mereka baca komik di kereta ato bis buat mengisi waktu.

Perbedaan struktur bahasa antara Bahasa Jepang dengan Bahasa Inggris mungkin dapat menjawab pertanyaan kenapa komik lebih populer di Jepang daripada di Amerika. Bahasa Jepang mengenal 3 jenis huruf yaitu, Hiragana, Katagana dan Kanji. Karakter dalam huruf Hiragana dan Katagana menunjukkan suku kata. Sedangkan huruf Kanji yang berbentuk pictorial menunjukkan kata ato frase. Saat membaca huruf kanji, pembaca menggunakan otak kanannya, tapi saat membaca huruf hiragana ato katagana, otak kiri lah yang digunakan.

Komik Amerika mulai berkembang sejak akhir abad ke-19 dan mengalami era keemasan menjelang Perang Dunia II ditandai dengan munculnya tokoh superhero Superman dan Batman yang menjadi icon komik Amerika. Setelah era keemasan, muncul genre baru dalam komik Amerika kaya fiksi ilmiah *contohnya X-Man, Hulk, dll*, komik roman, western dan crime komik. Pada era ini penulis dan penerbit komik menuai banyak kritikan dari para orangtua dan guru bahkan dari U.S Senate dikarenakan komik memiliki pengaruh terhadap kenakalan anak-anak.

Perang Korea di tahun 1950an memunculkan genre komik baru "War Comics". Komik-komik bertemakan perang dan heroisme menjamur. Tanpa disadari komik memberi pengaruh negatif pada pembaca komik yang kebanyakan anak-anak dan remaja. Hal ini mendorong U.S Senate membuat Comic Code yang dirancang untuk mengeliminasi pengaruh negatif komik dalam demoralisasi. Dengan adanya peraturan ini penjualan komik di Amerika anjlok. Hampir semua industri komik mengalami krisis kecuali raksasa industri komik Amerika, DC Comics dan Marvel. Di tahun 1960, tema-tema komik Amerika mulai bergeser mengangkat isu-isu sosial seperti penyalahgunaan narkotika, hal ini mampu memperbaiki citra komik dalam persepsi masyarakat.

Trus gimana dengan perkembangan komik-komik Eropa kaya Tintin, Asterix, Smurf, Johan and Pirlouit, dll? Kapan-kapan lah gw bahas, gw mo baca komik dulu heheheh :D

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home