Friday, January 30, 2004

Mengenal Ekonofisika

Ekonofisika adalah multi disiplin ilmu yang merupakan penerapan ilmu fisika pada permasalahan ekonomi. Pada awal abad 20 para fisikawan mulai tertarik melakukan riset fisika dalam bidang ekonomi dan sosial. Mereka membuat analogi antara hukum-hukum dalam fisika statistik dengan permasalahan ekonomi dan sosial.

Fisika sebagaimana ilmu-ilmu eksak lainnya berkembang dari fenomena-fenomena alam yang terjadi. Ilmu eksak sangat kental dengan objektifitas dan kepastian. Sedangkan ilmu ekonomi dan ilmu-ilmu sosial lainnya berkembang di jalan yang berbeda. Ilmu sosial berkembang dari interaksi antar manusia. Dalam ilmu sosial mustahil memisahkan antara ilmuwan sosial dengan objek penelitiannya. Ilmu sosial sering mengalami masalah dengan interpretasi, baik terhadap data-data yang diamati maupun terhadap teorinya sendiri.

Ilmu ekonomi memiliki berbagai persoalan dengan sejumlah besar data yang harus dianalisis. Data yang besar ini merupakan daya tarik tersendiri bagi para fisikawan yang seringkali kekurangan data untuk menguji dan menerapkan teori-teori fisika yang ada. Dinamika persoalan ekonomi yang berfluktuasi dengan kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berinteraksi merupakan tantangan ilmiah tersendiri yang harus dapat terpecahkan. Fisika memiliki segudang konsep-konsep dan metodologi penelitian dalam memecahkan suatu persoalan. Kemampuan fisikawan dalam menganalisis sistem yang kompleks ditunjang pula dengan matematika dan komputasi sebagai alat bantu.

Sejak abad lalu, ilmu ekonomi berkembang sangat cepat dan meninggalkan ilmu sosial lainnya seperti sosiologi seakan telah menjadi ilmu tersendiri yang bisa berdiri sendiri tanpa keberadaan ilmu lain. Dalam perkembangannya yang cepat ini terdapat dua pembagian ilmu ekonomi yaitu makroekonomi yang mengurusi lingkup yang besar, dan mikroekonomi yang mengurusi lingkup yang lebih kecil.

Makroekonomi dengan lingkupnya yang besar membuat kurang akuratnya analisa permasalahan yang seringkali muncul dari gejala mikro. Sedangkan mikroekonomi dengan lingkupnya yang kecil justru tidak dapat memberikan penjelasan yang signifikan terhadap sistem secara keseluruhan.

Nilai tukar mata uang suatu negara bisa mengalami depresiasi ekstrim hanya karena ulah seorang spekulan di pasar valuta asing. Suatu hal yang tidak bisa dijelaskan dengan besaran-besaran seperti GNP, GDP dan fundamental ekonomi lainnya. Di sisi lain banyak perusahaan dengan manajemen yang baik gulung tikar karena kondisi perekonomian suatu negara.

Contoh diatas menunjukkan bahwa teori-teori ekonomi klasik tidak mampu menjelaskan permasalahan ekonomi yang terjadi. Besaran-besaran fundamental ekonomi tidak dapat menjamin stabilitas nilai tukar mata uang suatu negara. Perilaku seorang spekulan dapat mempengaruhi investor lain, menyulut kepanikan pasar dan pada titik tertentu lantai bursa terkoreksi parah, dan memicu depresi pada perekonomian nasional yang terlanjur bergantung pada pasar sekunder.

Satu gangguan kecil dapat membawa efek yang besar, instabilitas ini merupakan sebuah kompleksitas dalam ekonomi yang tidak dapat dijelaskan oleh ilmu ekonomi itu sendiri. Data-data yang ada tidak mampu menghasilkan suatu formula yang dapat memecahkan permasalahan.

Dalam fisika kita mengenal perubahan fasa misalnya perubahan fasa padat menjadi fase cair. Pada perubahan fasa terdapat suatu titik kritis yaitu suatu keadaan pada temperatur, tekanan dan kerapatan tertentu dimana perbedaan fasa antara fasa padat dan cair hilang. Pada titik kritis ini sifat-sifat fisik seperti kerapatan, kompresabilitas, isotermal dan tegangan permukaan mengikuti universal power law. Perubahan sedikit saja dari temperatur atau tekanan akan mempengaruhi besaran-besaran tadi secara eksponensial. Semua jenis fluida memiliki bentuk grafik power law yang sama, oleh karena itu dikatakan universal.

Para fisikawan mulai menganalisis data-data pergerakan fluktuasi saham dengan jumlah data jutaan. Hasil penelitian para fisikawan menunjukkan bahwa perilaku pergerakan saham mengikuti aturan power law seperti yang terjadi di sekitar titik kritis. Ini adalah suatu fenomena yang disebut kompleksitas. Sistem kompleks adalah suatu sistem yang seolah-olah acak (seemingly random) namun mengikuti pola tertentu.

Universalitas power law mampu menjelaskan hal di atas, ini membuka paradigma baru tentang sistem bahwa kita dapat melakukan suatu pendekatan dengan sistem kompleks. Disinilah letak arti penting fisika dalam diskursus ekonomi sebagai suatu sistem kompleks.

Analisis permasalahan ekonomi dengan pendekatan fisika terbagi dalam dua kategori yaitu :
1. Pendekatan fundamental, ekonofisikawan membangun teori dasar dengan menggunakan teori fisika yang ada. Misalnya adalah pendekatan Kirill Ilinski yang membangun teorinya dari teori Medan Kuantum pada penerapan aliran uang. Dalam teori ini aliran uang dianalogikan dengan aliran medan. Ia mengaplikasikan teori medan ini pada dinamika pasar yang tidak seimbang (non-equilibrium market dynamics).

2. Pendekatan fenomenologi, ekonofisikawan memanfaatkan data-data empiris yang ada. Misalnya adalah pendekatan Tannous dan Fessant yang menggunakan teori pembakaran bahan bakar untuk memprediksi perubahan mendadak yang terjadi pada nilai suatu saham yang sebelumnya stabil. Dalam teori ini konsentrasi bahan bakar dianalogikan dengan harga saham lalu menganalisis data 5 tahun terakhir dari perusahaan-perusahaan.

Pendekatan fisika dalam bidang ekonomi belum banyak diterima oleh para ahli ekonomi, sama seperti ahli matematika yang memperkenalkan ekonometrik pada awal-awal perkembangan ilmu ekonomi. Tapi waktu juga yang akan menentukan. Ekonofisika dipercaya akan dapat membuat revolusi di bidang ekonomi, seperti Paul Ormerod dalam bukunya "Matinya Ilmu Ekonomi" yang mengatakan bahwa ilmu ekonomi ortodoks telah gagal. Kegagalan ini terlihat dari resesi ekonomi yang dialami oleh raksasa ekonomi Jerman di Eropa dan Jepang di Asia.

Referensi :
Suroso, Rendra. "Kompleksitas Ekonomis, Karakter-Karakter Kompleks Dalam Sistem Ekonomi".
Surya, Yohanes. "Menuju Ekonofisika".

Further Reading :
Casti, J. "Complexification".
Ormerod, Paul. "The Death of Economics".

Wednesday, January 28, 2004

3 in 1

Senin kemaren adalah hari pertama pelaksanaan peraturan 3 in 1 di beberapa ruas jalan utama di Jakarta. Bukan hanya penambahan ruas jalan yg kena 3 in 1 tapi juga waktu berlakunya yg lebih lama. Dampaknya lumayan, jalan Sudirman yg biasanya macet kini lengang kaya hari Sabtu - Minggu. Tapi bukan berarti masalah kemacetan lalu lintas langsung teratasi, karena kenyataannya kemacetan berpindah ke ruas-ruas jalan sekitarnya kaya Menteng, Kuningan dll.

Sumber dari kemacetan lalu lintas adalah tingginya volume kendaraan di jalan raya. Jadi kalo suatu ruas jalan dibatasi maka pengguna jalan akan mengalihkan arah ke ruas jalan lain. Dengan kata lain hanya memindahkan kemacetan dari suatu titik ke titik lain.

Lalu gimana solusi mengurangi kemacetan lalu lintas? Simple, mengurangi volume kendaraan[1] di jalan. Kalo kita liat maka kendaraan yg menuh2in jalanan adalah kendaraan umum dan pribadi. Mana yang paling banyak diantara keduanya gue ga tau pasti, tapi kayanya sih kendaraan pribadi. Udah gitu kadang isinya cuma 1 ato 2 orang, jelas aja pemerintah bikin peraturan 3 in 1 buat ngebatasin.

Apa lantas dengan 3 in 1 masalah kemacetan lalu lintas di Jakarta selesai? Ya ga juga, karena kaya yang gue bilang tadi, 3 in 1 hanya memindahkan kemacetan, bukan mengurangi kemacetan. Kemacetan bisa teratasi jika terjadi penurunan volume kendaraan[2] di jalan raya. Salah satunya adalah gimana caranya "memindahkan" penumpang kendaraan pribadi ke kendaraan umum dan tidak sebaliknya. Jelas dong, kan ga mungkin orang yg biasanya naek metromini besoknya disuruh naek bmw seri 7 kalo mo bepergian.

Menurut gue ada banyak cara buat mindahin penumpang kendaraan pribadi ke kendaraan umum,
1. Bikin RMT (Rapid Mass Transport) yg nyaman dan terjangkau. Nyaman disini mencakup sampe kondisi pengguna RMT merasa nyaman sampe tujuan, ga kucel, ga kecopetan, ga ditegur atasan gara2 telat dll. Juga terjangkau, selain murah juga sampe ke tahap pengguna RMT ga perlu menggunakan kendaraan pengumpan ato feeder[3] sampe berkali2. Contoh RMT di Jakarta adalah busway (rapid kalo busway-nya ga mogok di tengah jalan).

2. Bikin jalanan jadi macet sekalian, semakin macet semakin bagus, jadi pengguna kendaraan pribadi akan mikir 17 kali[4] kalo mo bepergian pake kendaraan pribadi.

3. Naikin tarif parkir sampe tarif parkir + biaya bbm dari rumah ke tempat tujuan jadi jauuuh lebih mahal daripada ongkos taksi dari rumah ke tempat tujuan. Pengguna kendaraan pribadi akan mikir 13 kali[5]. Tarif parkir yang tinggi tadi bisa untuk mensubsidi biaya operasional RMT.

4. Road Pricing, artinya penghargaan jalan, jadi kita harus menghargai jalan kaya dilarang pipis di jalan gitu loh hehe... Maksudnya pengguna ruas jalan mesti bayar kaya lewat tol, kalo perlu berlaku buat semua ruas jalan dg harga yg beda-beda, misalnya kalo lewat Sudirman bayar ceban, lewat Thamrin goceng, lewat Benhil cenggo. Dijamin pengguna kendaraan pribadi bakal ribet sendiri mikir lewat jalan mana yg paling murah. Ketimbang ribet akhirnya naek kendaraan umum.

5. Pembatasan penggunaan jalan berdasarkan digit terakhir plat nomer dan pasaran. Digit terakhir 0 dan 1 hanya boleh lewat kalo pasarannya Pahing, 2 dan 3 kalo Legi, 4 dan 5 kalo Kliwon, 6 dan 7 kalo Pon, 8 dan 9 kalo Wage. Nah daripada harus nambah 4 kendaraan pribadi ato ribet nyari tau hari ini pasarannya apa kan mendingan naek kendaraan umum.

Kemarin gue iseng-iseng liat fenomena 3 in 1, wusss lewat Harley Fatboy dengan penunggang rapi pake dasi n jaket keren, trus ada juga Honda Goldwing yg lewat dan beberapa motor keren. Kayanya para eksutif itu jadi males kali naek mobil gara-gara macet. Bagus deh, biar mereka ngerasain asap knalpot PPD yang gila bow, high concentrate hehe. Pas deket lampu merah semanggi ada Harley Fatboy yang dikentutin PPD, whoaaa kapok kali tuh orang naek motor di belakang PPD.

Catatan Kaki :
[1] Kendaraan yg gue maxud disini adalah kendaraan yg makan tempat, yaitu kendaraan roda empat ato lebih.
[2] Liat point [1]
[3] Kendaraan perantara yg digunakan penumpang untuk mencapai rute RMT, contohnya : feeder bus, metro mini, mikrolet, bajaj, ojek dll.
[4] Jumlahnya bisa kurang bisa lebih, tergantung tingkat intelejensia.
[5] Liat point [4]

Monday, January 26, 2004

Si disposable-hero ganti topeng, abis dah bosen ama tampilan standar.
Topeng baru ini gw dapat dari blogskins, yg ngedesain si serendipityq, kreatif banget nih anak, tuob abiiss deh

Kok Legolas? bukannya loe tuh Aragorn banget, Mal?
hmmm gimana yah? abis Aragorn blon ada di blogskins, jadi gw pake topeng Legolas dulu deh hehe

dah ah gw mo makan indomie dulu :p

Saturday, January 24, 2004

Ce Standar dan Co Standar

Pernah denger istilah ce standar dan co standar?
Ce standar adalah tipe ce- ce yg banyak didekati ama co-co standar, dan co standar adalah tipe co-co yg pdkt ama ce-ce standar tadi hehehe.

Lalu bagaimanakah kriteria ce yg bisa dikategorikan sebagai ce standar?
- Seperti yg gw bilang tadi, didekati ama banyak cowo. Didekati dalam artian bukan pas lagi ulang taun buat dimintain traktiran ato didekati pas mo ujian karena tuh ce punya catatan kuliah paling lengkap ato hal2 insidential lainnya.
- Cantik tapi ga cantik2 banget, sebab kalo dia memiliki wajah yg cantik banget maka udah pasti dia ga standar lagi hehe.
- Punya inner beauty, lho kok ce punya inner beauty dibilang standar? gini loh, ce yg punya inner beauty akan didekati banyak co.

Nah jika kamu para ce-ce memenuhi salah satu kriteria di atas, maka kamu adalah ce standar.

Lalu gimana dg ce yg tidak memenuhi satu pun kriteria di atas? simple, bukan ce standar !
Misalnya ce yg memiliki wajah cantik banget, dalam hal ini memiliki point kecantikan fisik di atas 9 dari skala 10. Walopun sebenarnya kecantikan itu tidaklah kuantitatif, tapi untuk memudahkan gw deskripsikan kaya gitu.

Tolok ukur seorang ce dikategorikan sebagai ce standar adalah kenyataan bahwa jumlah co-co yg mendekati ce tsb lebih banyak daripada co-co yg mendekati ce bukan standar termasuk ce cantik bgt. Ada berbagai penyebab kenapa jumlah co yg pdkt ama ce cantik bgt ga sebanyak jumlah co-co standar (co yg ngedeketin ce standar), diantaranya :
- ga cukup pede
- sadar diri bahwa dirinya ga pantes
- dia berpikir bahwa bakal banyak co-co yg ngejar si ce cantik bgt sehingga dia pesimis duluan, padahal co-co lain pun berpikir hal yg sama

Akhirnya co-co tsb akan mengalihkan target ke ce yg menurutnya lebih mudah didapat, dalam hal ini dia akan mengejar ce yg ga cantik2 bgt. Hal yg sama dilakukan oleh co-co lainnya, dg demikian tingkat persaingan akan semakin tinggi dan kans untuk dapetin ce tsb semakin kecil. Di sisi lain hal ini akan menaikkan posisi tawar si ce standar tsb ketika dia sadar akan kenaikan populasi co standar yg pdkt ama dia. Disini berlaku hukum permintaan - penawaran, posisi tawar sang ce standar semakin tinggi dg meningkatnya demand.

Ce yang punya inner beauty akan selalu menjadi ce standar karena co-co akan ngejar2 dia akan inner beauty yg ce tsb miliki. Posisi tawar tidak hanya ditentukan oleh supply and demand tapi juga inner beauty yg dimiliki. Lalu gimana dg ce cantik bgt yg punya inner beauty? Demand akan turun seperti yg gw jelasin di atas, tapi posisi tawar tidak akan merosot dg turunnya demand selama dia masih menjaga potensi yg dimiliki.

Nah apakah kamu termasuk ce atau co standar?

Friday, January 16, 2004

Smart-ass on Busway

Tadi pagi gue nyobain naek busway, ternyata assik juga tuh yang namanya busway, apalagi kalo masih gratess heheh. Sebenernya sih jalur busway ga lewat daerah rumah gw di matraman, *syapa yg nanya matraman, dogol!* Gini looh, critanya pas gw lagi jalan di JPYDAHBDB (jembatan penyebrangan yg dibawahnya ada halte busway dukuh bawah), gw disapa ama temen kantor gw yang entah kesambet apa dia semalem (TKGYEKADS) tiba-tiba dia ngajakin naek busway.

"Bujug daah, bentar lagi jam masuk kantor, lah elo ngajakin naek busway!"
"Bentaarr aja, kita naek di dukuh bawah trus turun di tosari, trus balik lagi ke dukuh bawah."
"Haaah... kurang kerjaan banget, sayang ongkosnya dong !"
"HEH KUPER !!! SEKARANG BUSWAY MASIH GRATIS TAU !!!"
"Gratiiisss ??? ayo deh kalo gituw heheh."

Lalu kita menuruni JPYDAHBDB menuju HBDB (halte busway dukuh bawah), setelah ber-say hi dan lempar tangkap senyum ama penjaga halte gw mengamati sekeliling, hmmm bersih juga nih halte, blon ada pilox-an hehe. Sementara temen gw terlihat akrab ama penjaga halte (PH),
TKGYEKADS : "Masih gratis kan Pak?"
PH : "Iya, selama tahap sosialisasi penggunaan busway tidak dipungut bayaran"
TKGYEKADS : "Sosialisasinya berapa tahun Pak?"
PH (senyum) : "Wah ya nggak lama Pak, cuma dua minggu kok"
TKGYEKADS (ngangguk2 bego) : "Oh, saya kira lama" *dg tampang kecewa + memelas berharap gratisan selama mungkin*
Gue ---> pura-pura ga kenal mode : ON

Akhirnya setelah kita menunggu 3 menit 27 detik, sang busway tiba dan menyisakan 1 orang mahluk jejingkrakan happy dan 1 mahluk sibuk mematikan stop watch. Dengan sepenuh birahi hati dan langkah pasti kita memasuki busway. Di dalam busway ternyata penuh karena dijejali para petualang gratisan *ini hanya asumsi, bukan fakta* seperti kita.

"Alert ! Alert ! lihat pada arah jam 3 !"
"Hah, arah jam 3 pagi apa jam 3 sore, Mal ?"
"Sama aja monyong ! ada KCDDS (karyawati cantik dengan dandanan sophosticated) tuuh !"
"Waaa mana? mana?" *sambil jelalatan tak tentu arah, padahal dah gw bilangin arah jam 3*
"A-rah-jam-ti-ga-do-dol !!!"
"Hmmm... cakep juga tuh weice, sayang yah kita ga dapet tempat duduk, kalo dapet kan kita bisa berbaik hati menawarkan tempat duduk kita hehe"
"Maxud loe berpura-pura baik heh?"
"Hehe iya, kan ada maunya heheheh"

Gak terasa busway kita dah nyampe HBT (halte busway tosari) *jelaslah ga terasa, cuma 500 meter dari HBDB*
"Ayook turun !"
"Nanggung Mal, gimana klo kita turun di HI eh Sarinah aja?"
"Sekalian aja loe sampe Kota, gw turun sini trus balik lagi, mo nyarap bow, it's time KCDDS berseliweran hehe"

Kita pun turun di HBT, trus nunggu busway menuju Blok M, trus busway tiba, trus kita naik dong, masa bengong. Di busway,
"Eh Mal, cewe tadi cakep juga yah?"
"Iya" *cuek*
"Sayang yah cuma bentar, elo sih pake ngajak turun di Tosari, padahal tuh ce wajah nakalnya menggoda banget loh"
"Whoaaa, pagi2 dah NABIGONG (nafsu birahi menggonggong) loe"
"Sebenernya sih gw suka pusing ngebayangin ce bertipe wajah kaya gituh"
"Kenapa emangnya? ga pede loe yah ngedeketinnya?"
"Bukan, kalo tuh ce sering mampir ke benak gw bisa bikin kamar mandi gw bau pandan..."
"Muawhahahahwahaw..."

Sesampainya di HBDB ketemu sama penjaga halte yang tadi *iya lah, masa ketemu penjaga gawang* ,
TKGYEKADS : "Makasih Pak, busway-nya mantaaabb abiiiisss..."
PH : "Loh kok balik lagi, Pak?"
TKGYEKADS : "Kita kan emang mo nyoba busway, mumpung gratis hehe" *tanpa sadar bahwa calon penumpang se-HBDB ngedenger semua*
Gue ---> pura-pura ga kenal mode : ON

Kebayang deh kejadian hari ini bakal tersimpan dalam kisah perjalanan karir si bapak penjaga busway, bahwa ada dua mahluk konyol-iseng-pencarigratisan-gataudiri masuk ke dalam memori hidupnya.

Sampe kantin, kita berdua baru sadar kalo hari ini adalah hari Jumat. Benar2 pagi yang indah untuk melakukan tindakan konyol dengan pakaian khas hari Jumat *pake batik gitu loooh*, dan tanpa sadar juga si TKGYEKADS nampang di busway lengkap dg TPP (tanda pengenal pegawai) segede-gede gaban nyantol di saku.

Oomaaiigooottt, tidaaaakkk... kenapa mahluk TKGYEKADS sih yg mengisi pagi hari gw, kenapa bukan si-nona-cantik *ada deeh* atau Dian Sastro gituw looh, hiks !

.: Moral of Story : Smart-ass + Smart-wanna-be ---> Dumb + Dumber

Tuesday, January 13, 2004

I am 23% evil

Recently I found an Evil test here

and the result is :

BMW = Bebek Merah Warnanya

I try to stay away from evil deeds but succumb to temptation every once in a while. I'm not quite on my way to hell but I certainly have some explaining to do.

Are you evil? find out at Hilowitz.com

Friday, January 09, 2004

The Completely Idiot's Guide to Diet

1. If you eat something and no one sees you eat it, it has NO calories.
2. If you drink a diet soda with a candy bar, the calories in the candy bar are cancelled out by the diet soda
3. When you eat with someone else, calories don't count if you don't eat more than they do.
4. Food used for medicinal purposes NEVER count, such as hot chocolate, brandy, toast and Sara Lee Cheesecake.
5. If you fatten up everyone else around you, then you look thinner.
6. Movie related foods (Buttered Popcorn, Cadbury Chocolates, Toblerones, Bubble Tea, Crepes, etc.) do not have additional calories because they are part of the entertainment package and not part of one's personal fuel.
7. Cookie pieces contain no fat--the process of breaking causes fat leakage.
8. Things licked off knives and spoons have NO calories if you are in the process of preparing something.
Examples are peanut butter on a knife making a sandwich and ice cream on a spoon making a sundae.
9. Foods that have the same color have the same number of calories.
Examples are: spinach and pistachio ice cream; mushrooms and white chocolate.
NOTE: Chocolate is a universal color and may be substituted for any other food color.
10. Foods that are frozen have NO calories because calories are units of heat.
Examples are ice cream, frozen pies, and Popsicles.

Thursday, January 08, 2004

QUIZZES 4 TODAY

It's time 4 quiz! Now close your book and open your mind!

The "What Matrix Persona Are You?" quiz :

This is the result 4 me :
You are Neo
You are Neo, from "The Matrix." You display a perfect fusion of heroism and compassion.

Haha, grreeaattt !!!

What Matrix Persona Are You?
brought to you by Quizilla

The "How Evil Are You?" quiz :

the result is...
You're mostly a good person. You're good most of the time, but you know how to be bad ;)

hmm it makes sense to me!

*How evil are you?*
brought to you by Quizilla

The "Which Of The Greek Gods Are You?" quiz :

Athena
Athena

?? Which Of The Greek Gods Are You ??
brought to you by Quizilla

The "Which Angel Or Demon Are You?" quiz :

Angel_Of_Love

Whooaaa... I am an Angel of Love ;) pheew...

?? Which Angel Or Demon Are You ??
brought to you by Quizilla

The "Which Season Are You?" quiz :

Season = Winter
You're Most Like The Season Winter ...
You're often depicted as the cold, distant season. But you're incredibly intelligent, mature and Independant. You have an air of power around you and that can sometimes scare people off. You're complex, and get hurt easily so you rarely let people in if you can help it. You can be somewhat of a loner, but just as easily you could be the leader of many. You tend to be negative, and hard to relate to, but you give off a relaxed image despite being insecure and secretly many people long to be like you, not knowing how deep the Winter season really is.
Well done... You're the most inspirational of seasons :)

Winter, ain't it cool?

?? Which Season Are You ??
brought to you by Quizilla

That's all folks !

Wednesday, January 07, 2004

Tentang Cinta

Tentang cinta, gue sendiri ragu apa ada yg mengerti soal cinta, kesimpulan gue sih kalo kita mau bertahan dalam sebuah hubungan, komponen terpenting bukanlah cinta tapi komitmen dan kepercayaan. Bahkan pasangan yg udah nikah pun bisa cerai, kenapa?

Memang pada awalnya sudah mulai menurun rasa cinta namun yg membikin proses cerai tersebut adalah karena salah satu atau keduanya tidak lagi mempunyai komitmen terhadap hubungan itu. Pernahkah kamu pacaran yg lama?

Potong jari gue kalo kamu bilang kamu gak pernah mengalami saat2 dimana rasa cinta kamu ke pasangan kamu berkurang. Pasti dalam sebuah hubungan (yg udah berjalan lama tentunya) ada saat dimana kamu bosen, ilang feeling atau sebel marah dan hal-hal negatif lainnya. Bisa aja hari ini kamu sayang banget sama pacar kamu dan tau-tau besok pagi pas bangun tidur kesel banget liat mukanya.

Pernah gak kamu ngalamin itu? Gue pernah. So kesimpulannya, cinta itu adalah sesuatu yg sangat lemah. Kita gak bisa menggantungkan hidup kita terhadap sesuatu yg begitu lemah, kita butuh sesuatu yg jauh lebih kuat, yaitu komitmen dan kepercayaan, biar singkat gue bilang komitmen aja.

Cinta bisa datang dan pergi sesukanya, tapi tidak dengan komitmen. Jika kamu sudah punya komitmen akan sesuatu kamu akan menjalaninya apapun yg terjadi. Gue suka iseng nanyain orang2 yg curhat ama gw soal percintaan dengan pasangan atau calon pasangan mereka. Gue nanya, "sebenarnya apa sih yg kamu suka dari dia?". Dan dengan serta merta mereka ngejawab, "iya, soalnya dia baik, perhatian, cakep/cantik, pinter, mudah bergaul, wawasan luas dan bla bla bla lainnya". Trus gw nanya lagi, "Jadi kalo dia udah gak kaya gitu, kamu udah gak suka lagi dong ama dia? Kalo kamu suka ama dia karena dia baik, begitu dia gak baik kamu gak akan suka lagi dong?" Sebagian besar dari mereka gak bisa ngejawab pertanyaan gw yg ini.

Parameter seseorang telah menemukan pasangan sejatinya adalah ketika dia tidak bisa menjawab pertanyaan, "sebenarnya apa sih yg kamu suka dari dia?". Ketika mendengar pertanyaan itu, dia akan berpikir sejenak, kemudian menggumam, "hmmm apa ya?". Artinya dia menyukai pasangannya memang karena orangnya. Bukan karena dia cantik/cakep, pinter, baik, perhatian dan lain sebagainya. He/she loves her/him for what she/he is, nothing more, nothing less.

Bukannya berarti kita nyari pacar yg jelek juga ya :p pasti pada awalnya akan ada ketertarikan fisik. Itu manusiawi, tapi jangan itu yg bikin kita suka ama dia. Jangan juga karena dia baik, perhatian dsb. Buat ngetes coba aja kamu sejam aja sama dia gak ngapa2in. Gak ngobrol, gak bercumbu, gak nonton tv, pokoknya gak ngapa2in. Kalo kamu berdua tahan & gak ngerasa bosen berarti kamu berdua emang jodoh.

Nah terus ngomong2 soal jodoh, banyak orang yang bilang, "kalo jodoh juga gak lari kemana". Well, I say that's too naiiiiiiive!. Jodoh itu bukan di tangan Tuhan, tapi di tangan kita. Sebelum lebih jauh, sebenarnya apa sih definisi jodoh itu?

Banyak orang mengasosiasikan jodoh dengan pasangan terakhir kita (suami/istri biasanya). Kalo orang menikah mereka pasti bilang, "wah emang jodoh ya". Padahal belum tentu orang yg kita nikahin adalah orang yg tepat buat kita. Sebenarnya siapa sih orang yg kita nikahin itu? Jodoh? Mungkin. Tapi yg pasti dia adalah orang yg kita pilih untuk kita nikahin. Kita jg gak tau apakah dia jodoh kita atau bukan. Sampai setelah nikah, punya anak 6, punya cucu 24 kita juga gak akan tahu apakah dia jodoh kita. Sampai kita mati kita juga gak akan tahu apakah orang yg kita nikahin itu jodoh kita apa bukan. Sekali lagi, Dia hanyalah orang yg kita pilih untuk kita nikahin. As simple as that. Dan pilihan itu ada di tangan kita. So definisi dari "jodoh" adalah orang yang kita pilih untuk hidup bersama kita.

Memilih, itu adalah satu2nya kekuatan kita. Tuhan sama sekali tidak ikut campur dalam proses sepersekian detik ini. Kalo kita shalat istikharah yg Dia kasih apa? Hanya data. Data yg sekiranya dapat membantu kita untuk memilih. Kalo kita disuruh milih antara A & B, terus kita shalat istigharah, Dia akan ngasih data bahwa A lebih baik dari B (misalnya). Tapi apakah kemudian kamu akan milih A? Gak juga kan? Proses memilih itu adalah kekuasaan kita satu2nya, yg membuat kita berbeda dari mahluk cipataanNya yg lain. Tapi tentunya kita semua harus siap menanggung resiko dari pilihan kita tersebut.

Wah gw jadi ngelantur kemana2. Intinya apa ya? Oh iya jadi kita gak usah bingung. Just make sure ketika kita memulai hubungan dengan seseorang, kita mempunyai komitmen terhadap hubungan itu, terhadap kamu berdua. Dalam agama gw, Islam gak mengenal kata pacaran. Di Islam kalo kita suka sama cewek (karena apapun) kita akan langsung menghadap orang tuanya dan meminta izin mereka untuk menikahinya. Kita hanya bergantung sama komitmen dan kepercayaan kita. Kita harus yakin dan percaya bahwa kita bisa saling membahagiakan, kita harus yakin dan percaya bahwa kita bisa membangun rumah tangga yang sakinah. Tanpa komitmen dan kepercayaan itu kita gak akan punya hubungan yg kuat.

Tuesday, January 06, 2004

To reflect and... Act

The difference between the poor countries and the rich ones is not the age of the country.
This can be shown by countries like India & Egypt, that are more than 2000 years old and are poor.

On the other hand, Canada, Australia & New Zealand, that 150 years ago were inexpressive, today are developed countries and are rich.

The difference between poor & rich countries does not reside in the available natural resources.

Japan has a limited territory, 80% mountainous, inadequate for agriculture & cattle raising, but it is the second world economy. The country is like an immense floating factory, importing raw material from the whole world and exporting manufactured products.

Another example is Switzerland, which does not plant cocoa but has the best chocolate of the world. In its little territory they raise animals and plant the soil during 4 months per year. Not enough, they produce dairy products of the best quality. It is a small country that transmits an image of security, order & labor, which made it the world’s strong safe.

Executives from rich countries who communicate with their counterparts in poor countries show that there is no significant intellectual difference.

Race or skin color are also not important: immigrants labeled lazy in their countries of origin are the productive power in rich European countries.

What is the difference then?

The difference is the attitude of the people, framed along the years by the education & the culture.

On analyzing the behavior of the people in rich & developed countries, we find that the great majority follow the following principles in their lives:
1. Ethics, as a basic principle.
2. Integrity.
3. Responsibility.
4. Respect to the laws & rules.
5. Respect to the rights of other citizens.
6. Work loving.
7. Strive for saving & investment.
8. Will of super action.
9. Punctuality.

In poor countries, only a minority follow these basic principles in their daily life.
We are not poor because we lack natural resources or because nature was cruel to us.
We are poor because we lack attitude.
We lack the will to comply with and teach these functional principles of rich & developed societies.

CHANGE ! ACT !

taken from mailing list