Wednesday, January 07, 2004

Tentang Cinta

Tentang cinta, gue sendiri ragu apa ada yg mengerti soal cinta, kesimpulan gue sih kalo kita mau bertahan dalam sebuah hubungan, komponen terpenting bukanlah cinta tapi komitmen dan kepercayaan. Bahkan pasangan yg udah nikah pun bisa cerai, kenapa?

Memang pada awalnya sudah mulai menurun rasa cinta namun yg membikin proses cerai tersebut adalah karena salah satu atau keduanya tidak lagi mempunyai komitmen terhadap hubungan itu. Pernahkah kamu pacaran yg lama?

Potong jari gue kalo kamu bilang kamu gak pernah mengalami saat2 dimana rasa cinta kamu ke pasangan kamu berkurang. Pasti dalam sebuah hubungan (yg udah berjalan lama tentunya) ada saat dimana kamu bosen, ilang feeling atau sebel marah dan hal-hal negatif lainnya. Bisa aja hari ini kamu sayang banget sama pacar kamu dan tau-tau besok pagi pas bangun tidur kesel banget liat mukanya.

Pernah gak kamu ngalamin itu? Gue pernah. So kesimpulannya, cinta itu adalah sesuatu yg sangat lemah. Kita gak bisa menggantungkan hidup kita terhadap sesuatu yg begitu lemah, kita butuh sesuatu yg jauh lebih kuat, yaitu komitmen dan kepercayaan, biar singkat gue bilang komitmen aja.

Cinta bisa datang dan pergi sesukanya, tapi tidak dengan komitmen. Jika kamu sudah punya komitmen akan sesuatu kamu akan menjalaninya apapun yg terjadi. Gue suka iseng nanyain orang2 yg curhat ama gw soal percintaan dengan pasangan atau calon pasangan mereka. Gue nanya, "sebenarnya apa sih yg kamu suka dari dia?". Dan dengan serta merta mereka ngejawab, "iya, soalnya dia baik, perhatian, cakep/cantik, pinter, mudah bergaul, wawasan luas dan bla bla bla lainnya". Trus gw nanya lagi, "Jadi kalo dia udah gak kaya gitu, kamu udah gak suka lagi dong ama dia? Kalo kamu suka ama dia karena dia baik, begitu dia gak baik kamu gak akan suka lagi dong?" Sebagian besar dari mereka gak bisa ngejawab pertanyaan gw yg ini.

Parameter seseorang telah menemukan pasangan sejatinya adalah ketika dia tidak bisa menjawab pertanyaan, "sebenarnya apa sih yg kamu suka dari dia?". Ketika mendengar pertanyaan itu, dia akan berpikir sejenak, kemudian menggumam, "hmmm apa ya?". Artinya dia menyukai pasangannya memang karena orangnya. Bukan karena dia cantik/cakep, pinter, baik, perhatian dan lain sebagainya. He/she loves her/him for what she/he is, nothing more, nothing less.

Bukannya berarti kita nyari pacar yg jelek juga ya :p pasti pada awalnya akan ada ketertarikan fisik. Itu manusiawi, tapi jangan itu yg bikin kita suka ama dia. Jangan juga karena dia baik, perhatian dsb. Buat ngetes coba aja kamu sejam aja sama dia gak ngapa2in. Gak ngobrol, gak bercumbu, gak nonton tv, pokoknya gak ngapa2in. Kalo kamu berdua tahan & gak ngerasa bosen berarti kamu berdua emang jodoh.

Nah terus ngomong2 soal jodoh, banyak orang yang bilang, "kalo jodoh juga gak lari kemana". Well, I say that's too naiiiiiiive!. Jodoh itu bukan di tangan Tuhan, tapi di tangan kita. Sebelum lebih jauh, sebenarnya apa sih definisi jodoh itu?

Banyak orang mengasosiasikan jodoh dengan pasangan terakhir kita (suami/istri biasanya). Kalo orang menikah mereka pasti bilang, "wah emang jodoh ya". Padahal belum tentu orang yg kita nikahin adalah orang yg tepat buat kita. Sebenarnya siapa sih orang yg kita nikahin itu? Jodoh? Mungkin. Tapi yg pasti dia adalah orang yg kita pilih untuk kita nikahin. Kita jg gak tau apakah dia jodoh kita atau bukan. Sampai setelah nikah, punya anak 6, punya cucu 24 kita juga gak akan tahu apakah dia jodoh kita. Sampai kita mati kita juga gak akan tahu apakah orang yg kita nikahin itu jodoh kita apa bukan. Sekali lagi, Dia hanyalah orang yg kita pilih untuk kita nikahin. As simple as that. Dan pilihan itu ada di tangan kita. So definisi dari "jodoh" adalah orang yang kita pilih untuk hidup bersama kita.

Memilih, itu adalah satu2nya kekuatan kita. Tuhan sama sekali tidak ikut campur dalam proses sepersekian detik ini. Kalo kita shalat istikharah yg Dia kasih apa? Hanya data. Data yg sekiranya dapat membantu kita untuk memilih. Kalo kita disuruh milih antara A & B, terus kita shalat istigharah, Dia akan ngasih data bahwa A lebih baik dari B (misalnya). Tapi apakah kemudian kamu akan milih A? Gak juga kan? Proses memilih itu adalah kekuasaan kita satu2nya, yg membuat kita berbeda dari mahluk cipataanNya yg lain. Tapi tentunya kita semua harus siap menanggung resiko dari pilihan kita tersebut.

Wah gw jadi ngelantur kemana2. Intinya apa ya? Oh iya jadi kita gak usah bingung. Just make sure ketika kita memulai hubungan dengan seseorang, kita mempunyai komitmen terhadap hubungan itu, terhadap kamu berdua. Dalam agama gw, Islam gak mengenal kata pacaran. Di Islam kalo kita suka sama cewek (karena apapun) kita akan langsung menghadap orang tuanya dan meminta izin mereka untuk menikahinya. Kita hanya bergantung sama komitmen dan kepercayaan kita. Kita harus yakin dan percaya bahwa kita bisa saling membahagiakan, kita harus yakin dan percaya bahwa kita bisa membangun rumah tangga yang sakinah. Tanpa komitmen dan kepercayaan itu kita gak akan punya hubungan yg kuat.

1 Comments:

Anonymous Anonymous said...

Yes exactly, in some moments I can reveal that I approve of with you, but you may be making allowance for other options.
to the article there is even now a question as you did in the downgrade publication of this request www.google.com/ie?as_q=dvd builder pro 3.1 ?
I noticed the utter you procure not used. Or you functioning the black methods of inspiriting of the resource. I suffer with a week and do necheg

00:27:00  

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home